Tuesday 16 July 2013

Alumni Teruna Bakti Perlu Penguatan Ekonomi

 16 July, 2013  Written by  Sekertariat

“Menurut saya, Alumni Teruna Bakti kurang berkarya dalam penguatan ekonomi di masyarakat”.Hal ini terungkap dari hati yang paling dalam s’orang tokoh Alumni Teruna Bakti lulusan 1995 yang sedang berkarya di Pegunungan Bintang. Saat rehat kopi di Green Hotel Kamkey Abepura selasa 16 Juli 2013, Ketua Alumni berdiskusi dengan Kepala Bidang Perencanan Fisik Sarana Prasarana BAPEDA Kab. Pegunungan Bintang Spey Bidana, ST.M.Si. Sambil bercerita hangat pemetaan para Alumni TB di seputaran Papua, Spey Bidana merasa ada yang kurang dari karya-karya para Alumni TB. Sebut saja di Pegunungan Bintang baru dua orang Alumni TB yang mempunyai perusahaan antara lain

Konstan Uropmabin satu-satunya pemilik toko bangunan di Pegunungan Bintang dan Pieter Kalakmabin, anggota DPR sekaligus pemilik Pom Bensin satu-satunya di Pegunungan Bintang. Peran mereka memberikan kontribusi bagi penguatan ekonomi rumah tangga dan dampaknya bagi masyarakat cukup baik.

Spey Bidana, Putra Ngalum berkampung halaman Kiwirok ini juga mengatakan Alumni Teruna Bakti yang pernah tinggal di Asrama Putra Teruna Bakti ( sekarang sudah menjadi Seminari Menengah ) memiliki kemampuan dalam menjajaki pergulatan politik di Tanah Papua, hal ini dikarenakan irama hidup di asrama pada saat itu menuntut para alumni untuk mampu bersolider dalam keadaan kritis sekalipun. Sehingga para Alumni TB yg pernah di asrama ketika menamatkan diri dan berada di lingkungan masyarakat mempunyai ketajaman naluri dalam berpolitik dan membangun daerahnya. Bayangkan saja saat itu di asrama dihuni oleh alumni yang berasal dari Asmat, Merauke, Tanah Merah, Timika, Kokonao, Pegunungan Bintang, Paniai, Nabire, Wamena, Intan Jaya, Enarotali, Moenamani,dll. Mereka terlebur dalam satu irama hidup selama tiga tahun, menghilangkan ego sukuisme untuk sama-sama mencapai tujuan luhur pendidikan, sehingga ketika tamat dari Asrama mereka mampu bedaptasi dengan semua lingkungan, segala issue dan tajam dalam beranalisa sekalipun orang dulu mengatakan penghuni asrama TB adalah orang-orang yang datang dari kampung-kampung dan pedalaman. Namun Terbukti saat ini hampir seluruh kabupaten tentunya ada alumni Teruna Bakti yang duduk sebagai Ketua DPRD, Ketua Komisi DPRD dan anggota DPRD.

Melihat potensi ini, Spey Bidana merasa ada yang kurang yaitu pengusaha-pengusaha handal dari Alumni TB. Akar dari kekurangan itu adalah : Para Alumni TB merupakan individu-individu yang sangat loyal serta memahami arti dari “kasih dan pengorbanan” namun kurang mampu membangun kekuatan kantong pribadi. “kita harus berdaya dulu baru berdayakan orang lain” sambil menegaskan. Oleh sebab itu Spey Bidana akan membangun komunikasi dengan teman-teman seangkatannya yang saat ini memegang jabatan antara lain : Bupati Intan Jaya, dan Kepala PU Intan Jaya untuk memberikan peluang usaha bagi para alumni TB yang ingin menjadi mitra dengan pemerintah setempat. Beliau menambahkan hal ini telah dibangun oleh Alumni Teruna Bakti di Pegunungan Bintang, sehingga alumni di Pegunungan Bintang bertekat salah satu alumni TB Jayapura yang tersebar di tanah Papua untuk merebut kursi nomor satu di Papua 10 tahun mendatang, yang penting semua harus kompak dari berbagai kabupaten untuk membangun kekuatan terutama kekuatan ekonomi.

Selain berbicara mengenai ekonomi, Spay Bidana juga bertekat meneruskan buah pemikiran mantan Rektor Seminari Teruna Bakti tahun 1998 s.d 2001 Ptr. Dr. Darmin Mbula, OFM yang dalam cita-cita terputus ingin membangun SD Teruna Bakti ( Baca artikel : menyambung mimpi yang terputus ), SMP Teruna Bakti, hingga Universitas Teruna Bakti. Oleh sebab itu beliau memberikan apresiasi dan mendorong ketua Ikatan Alumni Teruna Bakti agar terus berjuang mendirikan Yayasan Alumni Teruna Bakti. Saat mengetahui tahun ini Alumni Teruna Bakti membiayai 8 orang putri asli Papua dari Wamena untuk bersekolah di Teruna Bakti dan tinggal di Asrama Putri St. Clara, beliau merasa terharu dan sangat tergerak hati agar tahun depan Pegunungan Bintang juga mengutus 5 orang bersekolah di SMA TB dan tinggal di Asput St. Clara, karena inilah cara yang digunakan oleh misionaris dulu sehingga kader-kader asli Papua sekarang jadi pemimpin di kabupaten-kabupaten. Spay Bidana juga berharap agar tahun depan para alumni yang berada di Asmat, Merauke, Tanah Merah, Timika, Kokonao, Nabire, Paniai, Moenamani, Intan Jaya, Enarotali, dll mengutus putra-putri terbaik mereka bersekolah di SMA Teruna Bakti dan mendorong agar pemda setempat membantu biaya persekolaan. Menutup acara minum kopi bersama, Spay Bidana menitipkan sejumlah uang sabun bagi 8 putri utusan Alumni Teruna Bakti agar mereka semangat menempuh hidup baru di lingkungan SMA YPPK Teruna Bakti. Salam hangat dari alam Aplim Apom Pegunungan Bintang, Yepmum,,,,,,,Pro Ecclesia Et Patria.

Biodata Singkat Spey Bidana, ST, M.Si :



Studi



SD Impres Oklib ( 1989 )
SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Oksibil
SMA YPPK Teruna Bakti Jurusan IPA ( lulusan 1995 ) dan Asrama Putra Teruna Bakti Waena
S1 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Jogyakarta Jurusan Teknik Geologi ( 2001 )
S2 Universitas Gajah Mada Magister Perencanan Lingkungan ( 2003 )
Karya dan Karir :

Ketua KNPI Kab.Pegunungan Bintang ( dua periode 2006 s.d 2009 dan 2009 s.d 2013 )
Kabid Ekonomi BAPEDA Kab.Pegunungan Bintang ( 2008 s.d 2010 )
Kabid Perencanaan Fisik Sarana Prasarana BAPEDA Kab.Pegunungan Bintang ( 2010 hingga saat ini )

Keluarga :

Menikah dengan s’orang Alumni SMA Teruna Bakti angkatan 2000, yang juga Alumni Asput St. Clara : “Susana Apaseray” dan sekarang mereka sudah memiliki buah hati tercinta.
Memiliki seorang adik kandung Alumni SMA YPPK Teruna Bakti tahun 2001 yang saat ini sedang menyiapkan diri wisuda Magister Psikologi Pendidikan di UGM, yaitu Geraldus Bidana.

0 comments:

Post a Comment